
Beranda
- Profil
- Waka. Sekolah
- Fasilitas
- Forum
- Gallery
- News
- Admin
UN 2011 Digelar dengan Formula Baru

Kenalan lewat Facebook, dihabisi di dapur
Putra Nikolas, Veli Setiawan, kini menjadi buronan polisi dan diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan Eka Septiyana warga Dusun Kemukus Timur, Kaliwiro, Wonosobo. Sementara itu Kapolsek Kertek AKP Tri Gumono mengemukakan, modus pelaku menghabisi nyawa korban diduga berawal dari perkenalan mereka di Facebook. ”Kata tetangganya kenalan lewat Facebook empat bulan lalu.
Kemudian jadi teman akrab dan diajak main ke rumahnya,” kata Gumono menirukan keterangan warga setempat. Menurut dia, dua pekan lalu ayah korban melapor ke Polsek Kaliwiro dan mengaku anaknya hilang. Ia meninggalkan dua lembar foto. ”Setelah dikroscek ada kemiripan dengan korban,” jelasnya sambil menunjukkan foto Eka Septiyana. Menurutnya, saat terjadinya pembunuhan diduga pelaku bertengkar dengan korban.
Sehingga tega menghabisi nyawa kekasihnya itu. ”Kata tetangganya, pelaku juga sering gonta-ganti teman cewek. Dia menghilang sebulan lalu. Mungkin setelah mengubur mayat korban dengan semen dan pasir,” ucapnya. Lebih jauh Tri Gumono mengemukakan, orang tua Veli Setiawan yakni Nikolas Budikas saat ini menjadi tahanan Polres Banjarnegara lantaran terjerat kasus penipuan.
Hingga berita ini diturunkan jajaran Polres Wonosobo masih terus memburu pelaku. Sejumlah saksi yakni istri Nikolas Budikas dan adik Veli Setiawan, Adi Kurniawan, sedang dimintai keterangan guna penyidikan lebih lanjut. Kondisi rumah Nikolas di Dusun Sontonayan yang lokasinya di lereng Gunung Sindoro dan berjarak ratusan meter dari Jalan Raya Reco Kertek Wonosobo, ramai didatangi warga. Polisi memasang pita kuning di rumah tersebut. Beberapa orang mengambil gambar rumah itu dengan kamera ponsel.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih merahasiakan keterangan dari orang tua korban. Menurut sumber kepolisian, karena pelaku pembunuhan masih buron, identitas dan keterangan orang tua korban pun perlu dirahasiakan demi penyelidikan kasus ini. Akan tetapi dari keterangan orang tua korban yang bernama Broto, keluarga mengaku tidak mengenal sosok Veli teman Eka di Facebook yang kini menghilang bak ditelan bumi. heri setyadi-pu
Rakyat Yogya marah
YOGYAKARTA - Puncak kemarahan rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diekspresikan dengan menggelar sidang rakyat di Alun-alun Utara yang diteruskan dengan long march ke Gedung DPRD DIY untuk mengikuti sidang paripurna yang terbuka untuk umum, Senin (13/12) pagi tadi.
Bukan itu saja, kemarahan terhadap pemerintah pusat juga ditunjukkan warga DIY dengan mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang. Walikota Yogyakarta Herry Zudianto memelopori pengibaran bendera setengah tiang di kediamannya, kemarin, sebagai bentuk protes atas sikap pemerintah pusat yang dinilai sewenang-wenang dan berlarutnya pembahasan Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Yogyakarta.Sementara itu, untuk menunjukkan keseriusan dalam mendukung keistimewaan DIY dengan penetapan Sultan dan Pakualam sebagai gubernur dan wagub, pimpinan DPRD DIY menggelar rapat paripurna, Senin (13/12) siang ini, secara terbuka.
Artinya, rapat untuk membahas keistimewaan sekaligus dukungan terhadap penetapan kepala daerah itu bisa diikuti warga masyarakat. Bahkan untuk mengundang dukungan agar masyarakat bisa menyaksikan langsung keseriusan para anggota dewan, undangan secara terbuka melalui media massa pun telah dirilis sejak tiga hari lalu.
”Kami memang mengundang rakyat Yogya untuk mengikuti rapat paripurna terbuka DPRD yang kami gelar siang ini. Silakan masyarakat mengikuti dan mencermati keseriusan kami dalam mendukung keistimewaan Jogja,” ujar Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana.
Fraksi Demokrat gamang
Dari seluruh fraksi yang ada, sejak awal mereka telah mendukung keistimewaan termasuk penetapan guna menentukan penjabat gubernur dan wakil gubernur DIY. Kecuali fraksi Partai Demokrat yang belum juga memutuskan secara tegas mendukung penetapan atau pemilihan dalam menentukan kepala daerah di DIY itu.
”Bagi kami, keistimewaan DIY menjadi harga mati. Tapi, untuk persoalan yang lain-lain, seperti penentuan kepala daerah, masih harus dibicarakan secara lebih mendetail. Yang jelas, hingga saat ini fraksi kami pun masih tetap mendukung Sultan Hamengku Buwono X sebagai gubernur,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPRD DIY, Putut Wiryawan.
Dari pembicaraan informal, sebagian anggota fraksi Partai Demokrat memang menyatakan kegamangannya menyikapi keistimewaan termasuk di dalamnya penetapan Sri Sultan dan Paku Alam sebagai gubernur dan wakil gubernur DIY. Hati kecil menginginkan penetapan, namun garis kebijakan partai menghendaki pemilihan.
Karena itu, wajar jika kemudian sebagian anggota merasa serba salah. Apalagi beberapa waktu lalu adik Sri Sultan HB X, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo telah menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Partai Demokrat DIY sekaligus sebagai anggota Partai Demokrat. ”Saya tak ingin durhaka kepada orang tua (almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII.
Sebuah penghinaan besar bagi martabat orang tua saya jika pemerintah pusat bersikukuh menentukan jabatan gubernur dan wakil gubernur DIY melalui pemilihan langsung, tanpa mengacu pada sejarah yang ada,” ujar Prabukusumo.
Sebagian besar masyarakat DIY pun menghendaki penetapan guna menentukan jabatan gubernur dan wakil gubernur, sebagai salah satu bentuk keistimewaan DIY. Bahkan sejak awal, begitu Presiden SBY melontarkan pernyataan sistem monarki tak lagi sesuai dengan alam demokrasi di Indonesia, warga DIY meradang. Mereka terus menggelar aksi guna menentang keputusan pemerintah pusat yang dituangkan ke dalam RUUK Yogyakarta itu.
Tak heran jika kemudian warga pun merespon secara antusias undangan DPRD DIY untuk mengikuti Rapat Paripurna yang digelar secara terbuka. Kendati rapat digelar pukul 13.00 WIB, namun sejak beberapa jam sebelumnya, gelombang massa dari empat kabupaten dan kota Yogyakarta terus berdatangan. Mereka menuju Alun-alun Utara Yogyakarta sebagai titik kumpul. Selanjutnya berbarengan jalan kaki ke utara menuju ke gedung dewan di Jalan Malioboro.
Setengah tiang
Bukan hanya warga masyarakat biasa, namun Walikota Yogyakarta Herry Zudianto selaku pribadi pun mengaku sangat prihatin dengan berlarut-larutnya pembahasan RUUK DIY. "Bagi saya, perdebatan seputar RUUK DIY bukan lagi sekadar persoalan keistimewaan, penetapan, maupun pemilihan, tapi sudah menjurus ke arah perpecahan bangsa," katanya.
Sebagai bentuk keprihatinan, Herry dengan busana Jawa lengkap dengan blangkonnya menurunkan bendera Merah Putih di kediamannya menjadi setengah tiang, Minggu (12/12) kemarin. Ia pun sempat membacakan puisi "Jangan Lukai Merah Putih" sebagai bentuk pernyataan sikapnya menanggapi carut-marutnya pembahasan RUUK. "Saya ingin mengungkapkan, statemen saya adalah statemen pribadi sebagai anak bangsa yang ditakdirkan Allah SWT lahir dan menetap di Yogyakarta. Bukan sebagai walikota Yogyakarta.
Amanat 5 September 1945 yang dimaklumatkan oleh HB IX dan Paduka PA VIII dilandasi dan dijiwai dengan hati merah putih kedua beliau. Dengan filosofi beliau "Tahta Untuk Rakyat", bukan karena transaksi politik, bukan karena tunduk regulasi saat itu," ujar Herry di hadapan wartawan.
Masyarakat Yogyakarta, tandasnya, mempunyai hak untuk mengartikulasikan pandangannya dengan caranya sendiri. Ia juga mempersilakan jika masyarakat kota Yogyakarta ingin mengikuti dirinya mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang.
"Bahkan kepada PNS Pemkot Yogyakarta yang ingin mengikuti Rapat Paripurna DPRD DIY, silakan saja. Itu hak mereka. Saya tidak akan memobilisasi massa, tapi saya tidak akan melarang jika PNS maupun warga kota ingin berpartisipasi mengikuti rapat paripurna," tutur Herry. kt.2-pu
Perangkat Desa Demo

Baju dinas yang mengikat pada kanopi gerbang pun ditarik. Bahkan, pintu gerbang Gedung Kementerian ikut menjadi sasaran amuk pendemo. Akibatnya, pintu gerbang itu pun tumbang setelah massa berhasil masuk ke dalam halaman kantor. Massa juga menghancurkan kanopi yang berada di depan halaman kantor Kementerian Dalam Negeri.
Untuk menghindari aksi massa yang lebih anarkis, polisi langsung berusaha membubarkan massa dengan menyemprotkan air dari water canon. Aksi baru berhenti ketika perwakilan dari Menteri Dalam Negeri keluar menemui massa. Dalam pertemuan itu, Mendagri berjanji akan mengangkat para perangkat desa itu menjadi PNS. (APY/Vin
Soal terlambat, tes CPNS molor
KENDAL - Pelaksanaan tes CPNS Kabupaten Kendal secara mandiri molor hingga empat jam. Akibatnya para peserta mengeluh dan kecewa. Molornya tes dikarenakan distribusi soal dari pihak ketiga yang digandeng pemkab, yaitu Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan alasan antisipasi kebocoran soal. Akibat molornya tes CPNS, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti menyampaikan permohonan maafnya kepada para peserta dan masyarakat.
’’Keterlambatan terjadi dari Polines. Kita memaklumi karena untuk menghindari kebocoran soal dan demi pelaksanaan tes yang lebih fair dan transparan,’’ ujar bupati pada wartawan, pemantau independen dan perwakilan Komisi A DPRD Kendal di Operasional Room (OP) Setda, Minggu (12/12).Bupati mengatakan, sebanyak 20 persen soal tes CPNS yang datang terlambat dan baru datang di pemkab sekitar pukul 10.00 WIB. Agar pelaksanaan CPNS dapat dilakukan secara serentak maka tes CPNS yang seharusnya dimulai pukul 08.00 WIB diundur sampai pukul 12.00 WIB atau molor sampai empat jam.
’’Keterlambatan tes PNS tidak hanya terjadi di Kendal tapi juga sejumlah kabupaten yang bekerja sama dengan Polines, seperti Klaten dan Wonosobo. Di Wonosobo informasinya juga molor dan baru dimulai pukul 12.00 WIB,’’ ujar bupati.
Anggota Komisi DPRD Kendal, dr Joko Kartono menilai, pelaksanaan tes CPNS Kendal tahun ini sangat buruk karena terjadi kemoloran waktu hingga empat jam. Menurut Joko, seharusnya kemoloran tidak terjadi jika pemkab merespon positif masukan-masukan yang selama ini diberikan oleh masyaraka.
Menurut Joko, selang waktu antara pukul 08.00 WIB-12.00 WIB bisa terjadi banyak kemungkinan. Apa pun alasannya kemunduran tes CPNS bisa mengakibatkan kefatalan. ’’Sebagai perbandingan tes CPNS Semarang berlagsung lancar dan on time,’’ ujarnya.
Kecewa
Salah seorang peserta CPNS yang mendaftar di formasi Keperawatan DIII, M Zaenal Arif mengatakan, sangat kecewa dengan molornya pelaksanaan tes. Arif mengatakan, banyak peserta yang sampai belum sarapan karena khawatir terlambat, tapi kenyataanya sampai di lokasi molor sampai empat jam. Ini jelas mengecewakan,’’ kritiknya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kendal, Drs Agus Sumaryono mengatakan, pada saat mengantar soal, penyimpanan, pendistribusian ke peserta sampai ke pengembalian jawaban selain dijaga oleh Satpol PP, juga melibatkan aparat kepolisian. Mar/SR
Aktivitas Gunung Bromo

"Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Bagi saya fenomena ini sangat menarik," kata Lee, wisatawan asal Amerika Serikat di sela-sela menikmati pemandangan Gunung Bromo dari Dusun Cemorolawang.
Ia bersama enam rekannya berada di Bromo sejak Jumat kemarin. "Namun saya dan teman-teman baru bisa melihat pemandangan Bromo pagi ini," katanya.
Kawasan Gunung Bromo sejak Jumat pagi tertutup kabut sehingga banyak wisatawan yang kembali ke hotel lantaran tidak bisa melihat fenomena alam yang menarik itu. Sementara siang sampai sore harinya kawasan itu diguyur hujan deras.
Pada Sabtu pagi cuaca di sekitar Gunung Bromo cerah, sehingga asap berwarna putih kemerahan masih terus berembus dan mengarah ke timur laut. Sementara itu, Alex, wisatawan asal Inggris sengaja datang ke Gunung Bromo untuk melihat fenomena yang jarang sekali terjadi, kendati dari jarak sekitar tiga kilometer.
Meski kawasan Gunung Bromo terlarang bagi wisatawan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik, para pengunjung terus berdatangan. Selain wisatawan asing, kepulan asap Bromo juga mampu mengundang minat wisatawan lokal.
Sebelumnya, Pemkab Probolinggo menggagas pengemasan Gunung Bromo lebih menarik lagi dengan menjual daya tarik asap melalui program "Bromo Smoke".(Ant/IDS/ULF)
Sultan : Waspadai Musibah Kedua

19 Gunung Api Status Waspada

Seperti saat ini, erupsi Gunung Merapi belum usai. Namun 19 gunung berapi lainnya yang tersebar di Zamrud Khatulistiwa dalam beberapa hari ini statusnya naik menjadi waspada. Dari sembilan belas gunung tersebut dua diantaranya berada di Provinsi Jawa Tengah yakni di Gunung Slamet dan Pegunungan Dieng.
Table berikut menunjukkan sejumlah gunung-gunung berapi yang terus dipantau statusnya:
No | Gunung | Provinsi | Status |
1 | Seulawah Agam | DI Aceh | Waspada |
2 | Talang | Sumatera Barat | Waspada |
3 | Kerinci | Jambi | Waspada |
4 | Anak Krakatau | Lampung | Waspada |
5 | Slamet | Jawa Tengah | Waspada |
6 | Dieng | Jawa Tengah | Waspada |
7 | Papandayan | Jawa Barat | Waspada |
8 | Bromo | Jawa Timur | Waspada |
9 | Rinjani | Flores | Waspada |
10 | Rokatenda | Flores | Waspada |
11 | Lewotobi | Flores Timur | Waspada |
12 | Lereboleng | Flores Timur | Waspada |
13 | Soputan | Minahasa | Waspada |
14 | Dukuno | Halmahera | Waspada |
15 | Gamalama | Ternate | Waspada |
16 | Semeru | Lumajang, Jatim | Waspada |
17 | Egon | Sikka, NTT | Waspada |
18 | Batur | Bali | Waspada |
19 | Kelud | Blitar, Kediri | Waspada |
20 | Merapi | DI Yogyakarta | Awas |
21 | Karangetang | Halmahera | Siaga |
22 | Ibu | Halmahera | Siaga |
Statistik Blogsite Whaterbat sampai saat ini

Abu Merapi di Bandung Mirip Kaca Halus

Korban Tewas Capai 49 Orang

Dari 49 korban tewas diantaranya seorang bayi berusia tiga tahun, yang meninggal akibat luka bakar terkena awan panas. Para korban yang tewas langsung dibawa ke ruang forensik untuk diidentifikasi. Tadi malam, sesaat setelah letusan besar Merapi, Rumah Sakit Sardjito kebanjiran korban yang terus berdatangan. Para korban umumnya mengalami luka bakar dan sesak nafas akibat menghirup debu vulkanik Merapi.
Bahi korban luka bakar, mereka ditangani di ruang perawatan khusus. Sementara itu di Klaten, RS Soeradji Tirtonegoro juga menangani para korban letusan Merapi. Tercatat korban yang dirawat berjumlah 14 korban, dan 13 lainnya merupakan warga Cangkringan Sleman.
Sedangkan satu orang warga Nglempak Seneng Manis Renggo, Klaten mengalami patah tulang[baca: Belasan Korban Awan Panas Dirawat di RS Klaten]. Menurut pengakuan pengungsi, mereka terkena awan panas saat hendak lari mengungsi ke tempat yang lebih jauh dari puncak Merapi, ssaat gunung itu memuntahkan debu dan awan panas tadi malam.(IDS/AYB)
Kamis, 5 Nopember 2010
Ponimin: Mbah Petruk Mengincar Yogyakarta

"Memang sebenarnya yang di arah Yogyakarta, sasaran Merapi Yogya," kata Ponimin saat ditemui wartawan di Kaliadem, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (29/10/2010).
Kenapa Yogyakarta yang diincar? Ponimin punya alasan sendiri, dia yakin itu karena tabiat orang-orang di sana.
"Di Yogya ini banyak orang-orang tidak baik, mereka yang diincar Merapi. Para penunggunya sudah marah dengan kondisi masyarakat," jelas Ponimin yang saat ditemui tengah "diantre" para jurnalis asing.
Ponimin menjelaskan, untuk menanggulanginya diperlukan pertobatan. Masyarakat bisa meningkatkan amalan. "Kalau tidak ingin Yogya jadi sasaran kemarahan penghuni Merapi, kata istri saya, kita harus banyak mengaji," terangnya.
Ponimin bersama 7 anggota keluarganya selamat dari awan panas Merapi. Dia dan keluarganya berlindung di bawah mukena yang biasa dipakai istrinya salat. Rumah Ponimin hanya berjarak 200 meter dari rumah Mbah Maridjan.
Ponimin dikenal warga lereng Merapi sebagai orang nomor dua setelah Mbah Maridjan. Dia biasa dimintai tolong warga untuk menangkal hujan atau menggelar selamatam.
Ponimin menyatakan bahwa sosok mirip Petruk itu merupakan salah satu penunggu Merapi. "Memang di puncak Merapi ada sosok Mbah Petruk, saya pernah bertemu. Sosoknya kaya mbah-mbah. Tapi di sana banyak jin dan para sesepuh, seperti Kiai Sidik Purnomo, Empu Permadi, Empu Romo, Empu Branjang Wesi, dan ada Eyang Guntur Geni," jelasnya.
Suswanto (40), warga Srumbung, Magelang, mengabadikan awan yang berbentuk Petruk dengan bidikan kamera ponselnya pada Senin 25 Oktober selepas subuh. Sebagian sesepuh di desa tersebut mengartikan itu sebagai tanda bahwa akan ada letusan Merapi yang besar. Kepala Mbah Petruk yang menghadap ke selatan artinya musibah akan terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya.
Sekadar diketahui, status Siaga Merapi diterapkan mulai 25 Oktober pukul 06.00 WIB. Merapi meletus esok harinya pukul 17.02 hingga menjelang 19.00 WIB dan merupakan letusan terdahsyat hingga sepekan ini.
Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandriyo menilai asap berbentuk Petruk itu tidak ada arti apa-apa. "Asap seperti itu bisa berbentuk apa saja. Kalau ada yang mengatakan itu pertanda akan ada letusan yang lebih besar saya rasa itu hanya mitos saja," ujar Subandriyo.
Subandriyo menuturkan, bentuk-bentuk seperti itu (mirip Petruk) memang bisa terjadi akibat adanya kombinasi bayangan. Seperti pada letusan Merapi pada tahun lalu, asap letusan juga pernah menyerupai patung manusia. (ndr/nrl)
Sempat Tenang, Merapi Meletus Lagi (1 Nop 2010)

Klaten, CyberNews. Merapi yang diperkirakan sudah tenang, pagi ini kembali meletus dan menyemburkan awan panas yang lebih pekat dari letusan sebelumnya. Gumpalan "wedus gembel" itu saat ini bergerak ke arah timur dan tenggara gunung, yakni ke arah sekitar Boyolali dan Klaten.
Letusan gumpalan yang merupakan proses penghancuran kubah lava itu terjadi sekitar pukul 10.06 WIB, pagi tadi, Senin (1/11). Kepulan asap tebal yang pekat itu membumbung tinggi dari gunung Merapi sekitar 1,5 km.
Hal ini perlu diwaspadai oleh warga yang berada di sekita lereng gunung tersebut. Hujan abu dan aroma gas belerang pun kembali dirasakan oleh warga yang tinggal di Klaten, Boyolali, Sleman, dan sekitarnya. Sejumlah warga di sekitar Klaten nampak panik dan berusaha menyelamatkan diri. Kendati demikian belum ada informasi atau himbauan resmi tentang pengosongan warga yang tinggal di radius 10 meter dari puncak merapi.
( Diantika PW , MetroTV/CN27 )
24 Korban Tewas Termasuk Mbah Marijan

Kesetiaan Ki Surakso Hargo atau yang akrab dipanggil Mbah Maridjan terhadap gunung merapi benar-benar sampai ajal. Tadi pagi Rabu (27/10) tim dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman menemukan mayat Mbah Maridjan di dalam kamar rumahnya di Kinahrejo. lereng Merapi. Mbah Maridjan ditemukan tewas dalam posisi sudjud. Hingga pagi tadi, korban tewas yang berhasil dievakuasi dari lereng merapi sudah mencapai 24 orang. Termasuk di dalamnya adalah Mbah Maridjan.
Korban Tsunami Mentawai.
Gubernur Irwan Prayitno dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana gempa dan tsunami Mentawai Selasa 26 Oktober malam merinci data sementara korban gempa diikuti tsunami yang melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.

Foto Tsunami Mentawai (Ilustrasi)
* Korban Tewas : 112 orang
* Korban hilang : 502 orang
* Korban mengungsi : 4.000 kepala keluarga
Lokasi korban tewas yang telah ditemukan :
1. Dusun Munte Baru-Baru, Desa Betomonga, Kecamatan Pagai Utara,—58 orang.
2. Dusun Beleraksok, Desa Kecamatan Pagai Selatan,—————–15 orang.
3. Dusun lain di Desa Betomonga, Kecamatan Pagai Utara,————10 orang.
4. Dusun Takbaraboat, Desa Kecamatan Pagai Selatan,—————-10 orang.
5. Desa Geliulou, Kecamatan Sipora Selatan,————————-5 orang.
6. Dusun Gobik, Desa Bosua, Kecamatan Sipora Selatan,—————4 orang.
7. Dusun Masokut, Desa Geliulou, Kecamatan Sipora Selatan,———-4 orang.
8. Desa Silabu, Kecamatan Pagai Utara,——————————3 orang.
9. Desa Bosuo, Kecamatan Sipora Selatan,—————————-1 orang.
10. Dusun Bukkumonga, Kecamatan Pagai Selatan,———————–1 orang.
11. Desa Malakkopa, Kecamatan Pagai Selatan,————————-1 orang.
Lokasi warga dilaporkan hilang ;
* Dusun Munte Baru-Baru, Desa Betomonga, Kecamatan Pagai Utara,–270 orang.
* Dusun lain di Desa Betomonga, Kecamatan Pagai Utara,———–212 orang.
* Dusun Takbaraboat, Desa Kecamatan Pagai Selatan,—————-20 orang.
Berita dan informasi terbaru untuk “Korban Tsunami Mentawai” masih bersifat sementara karena masih banyak korban yang belum ditemukan.
BEASISWA I-MHERE >>> UNISMA
PERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN USULAN BEASISWA I-MHERE MAHASISWA BARU UNISMA 2010 | ![]() | ![]() | ![]() |
PERSYARATAN DAN MEKANISME PENGAJUAN USULAN BEASISWA I-MHERE MAHASISWA BARU UNIVERSITAS ISLAM MALANG TAHUN 2010-2011
A. Pendahuluan: Beasiswa I-MHERE Universitas Islam Malang ini ditujukan kepada calon mahasiswa yang potensial secara akademik, tetapi kurang mampu dari sisi finansial serta berasal dari rural areas. Mahasiswa akan dibebaskan dari kewajiban membayar biaya Pendaftaran, Daftar Ulang, DPP dan SPP, serta diberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp. 250.000,- per bulan selama kuliah 8 (delapan) semester atau 4 (empat) tahun.
B. Persyaratan: 1. Calon mahasiswa memiliki prestasi akademik yang baik, dibuktikan dengan fotokopi raport mulai semester I s/d VI. 2. Calon mahasiswa lulus ujian akhir nasional (UAN), yang dibuktikan dengan fotokopi ijazah SMA/SMK/MA. 3. Berasal dari keluarga kurang mampu, penghasilan tidak lebih dari Rp 750 ribu (dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari Lurah/Kepala Desa), 4. Masuk dalam rangking 5 (lima) besar di kelasnya (dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Sekolah),
C. Mekanisme Pengajuan Usulan: 1. Calon mahasiswa mengajukan permohonan kepada Rektor, dengan melampirkan persyaratan yang telah ditetapkan (pada huruf B di atas), dan mengirimkannya kepada Rektor melalui Kepala Sekolah masing-masing. (Contoh formulir terlampir) 2. Kepala Sekolah setelah merekap usulan permohonan beasiswa dari para siswanya, selanjutnya mengirimkannya kepada Rektor Unisma dengan alamat sebagai berikut:
Kepada Yth. Rektor Universitas Islam Malang Jl. MT Haryono No. 193 – Malang 65144
3. Pengiriman berkas paling lambat tanggal 30 Juni 2010 (cap pos). 4. Pengumuman hasil seleksi tanggal 14 Agustus 2010
D. Lain-lain: Hal-hal yang belum jelas, dapat dikonfirmasikan kepada PIC Outreach Program Proyek I-MHERE (Bapak Suratman, SH.MHum – No. HP: 081334363751 ).
Malang, 20 April 2010.
Plh. Direktur Eksekutif PIC Outreach Program Proyek I-MHERE, Proyek I-MHERE,
Dr. Sri Wahyuni, M.Pd. Suratman, SH.MHum.
Nomor : /E.1/I-MHERE.UNISMA/IV/2010 Lampiran : 3 (tiga) lembar Perihal : Informasi Beasiswa Proyek I-MHERE
Kepada Yth. : Bapak/Ibu/Sdr. Kepala Sekolah _______________ di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat bersama ini kami beritahukan bahwa dalam rangka memberikan akses ke perguruan tinggi bagi siswa-siswi (calon mahasiswa) berprestasi, tetapi kurang mampu dari segi pembiayaan, maka dalam penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2010-2011, Unisma akan memberikan beasiswa kepada calon mahasiswa tersebut melalui proyek I-MHERE.
Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon kepada Bapak/Ibu/Sdr Kepala Sekolah untuk menyampaikan informasi tersebut kepada siswa-siswa yang ada di Sekolah yang bapak/Ibu/Sdr. pimpin.
Adapun persyaratan dan mekanisme pengajuan usulan beasiswa dimaksud, dapat dilihat pada lampiran surat ini.
Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 20 April 2010.
Plh. Direktur Eksekutif PIC Outreach Program Proyek I-MHERE, Proyek I-MHERE,
Dr. Sri Wahyuni, M.Pd. Suratman, SH.MHum.
Mengetahui: Rektor,
Dr. Ir. A. Mukri Prabowo, MAgr.Sc
Form-01
Lampiran : ………. lembar Perihal : Permohonan Beasiswa Proyek I-MHERE
Kepada Yth. : Bapak Rektor Universitas Islam Malang Di Malang.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang bertandatangan dibawah ini, kami: Nama : …………………………… Tempat tgl lahir : …………………………… Nomor Induk Siswa : …………………………… Asal sekolah : …………………………… Prestasi (rangking) : …………………………… Alamat Rumah : ……………………………
Dengan hormat bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan beasiswa proyek I-MHERE tahun akademik 2010-2011. Bersama ini pula kami lampirkan berkas persyaratannya, meliputi:
1. Fotokopi raport mulai semester I s/d VI. 2. Surat keterangan tidak mampu yang dibuat oleh Kepala Desa/Lurah setempat, 3. Surat keterangan rangking 5 (lima) besar di kelas dari Kepala Sekolah,
Besar harapan kami untuk diterimanya permohonan ini, atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat kami,
(Nama dan tandatangan siswa)
Form-02
KOP SEKOLAH
Nomor : / / /2010 Lampiran : bendel Perihal : Permohonan Beasiswa Proyek I-MHERE
Kepada Yth : Bapak Rektor Universitas Islam Malang di Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat bersama ini kami sampaikan berkas permohonan untuk mendapatkan beasiswa proyek I-MHERE tahun akademik 2010-2011 dari siswa-siswa Sekolah : …………………………… (data dan berkas persyaratan siswa-siswi terlampir).
Besar harapan kami untuk diterimanya permohonan ini, atas perhatian dan perkenannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kepala Sekolah,
Cap / stempel
(Nama dan tandatangan)
| |
Last Updated ( Tuesday, 04 May 2010 ) |
BUTUH GURU/PENGAJAR BARU

Dibutuhkan seorang guru / pengajar baru yang sesuai fak/jurusan ;
1. PENDIDIKAN SENI
2. BAHASA INGGRIS
3. BAHASA JAWA
4. GEOGRAFI
5. BP/BK
Ketentuan :
- Laki-laki / perempuan
- Berijazah S.1
- Usia maksimal 30 tahun
- Masih dalam kawasan terjangkau (TERSONO - LIMPUNG - REBAN - BAWANG - GRINGSING)
Bila berminat daftar segera, dengan membawa :
(1) Surat lamaran
(2) Berkas Daftar Riwayat Hidup
(3) Fotocopy Ijazah terakhir dan Transkrip Nilai
(4) Pass Foto ukuran 4 x 6 sebanyak 5 lembar berwarna
Berkas bisa dikirim ke e-mail kami :
whaterbat@yahoo.co.id
atau datang langsung ke tempat kami :
Jl. Lapangan Gedongsari Tersono Batang KP 51272 (0285) 4469751 / 7935723
Informasi lebih jelas lihatlah blogsite kami :
http://smawahidhasyimtersono.blogspot.com