Liputan6.com, Yogyakarta: Sejumlah rumah sakit di Yogyakarta dan sekitarnya, kini disibukkan dengan korban letusan besar Gunung Merapi yang terjadi pukul 23.30 malam tadi. Hingga berita ini diturunkan sebanyak 49 orang dinyatakan tewas, sedangkan 50 korban lainnya mengalami luka bakar.
Dari 49 korban tewas diantaranya seorang bayi berusia tiga tahun, yang meninggal akibat luka bakar terkena awan panas. Para korban yang tewas langsung dibawa ke ruang forensik untuk diidentifikasi. Tadi malam, sesaat setelah letusan besar Merapi, Rumah Sakit Sardjito kebanjiran korban yang terus berdatangan. Para korban umumnya mengalami luka bakar dan sesak nafas akibat menghirup debu vulkanik Merapi.
Bahi korban luka bakar, mereka ditangani di ruang perawatan khusus. Sementara itu di Klaten, RS Soeradji Tirtonegoro juga menangani para korban letusan Merapi. Tercatat korban yang dirawat berjumlah 14 korban, dan 13 lainnya merupakan warga Cangkringan Sleman.
Sedangkan satu orang warga Nglempak Seneng Manis Renggo, Klaten mengalami patah tulang[baca: Belasan Korban Awan Panas Dirawat di RS Klaten]. Menurut pengakuan pengungsi, mereka terkena awan panas saat hendak lari mengungsi ke tempat yang lebih jauh dari puncak Merapi, ssaat gunung itu memuntahkan debu dan awan panas tadi malam.(IDS/AYB)
Kamis, 5 Nopember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar