KENDAL - Pelaksanaan tes CPNS Kabupaten Kendal secara mandiri molor hingga empat jam. Akibatnya para peserta mengeluh dan kecewa. Molornya tes dikarenakan distribusi soal dari pihak ketiga yang digandeng pemkab, yaitu Politeknik Negeri Semarang (Polines) dengan alasan antisipasi kebocoran soal. Akibat molornya tes CPNS, Bupati Kendal Widya Kandi Susanti menyampaikan permohonan maafnya kepada para peserta dan masyarakat.
’’Keterlambatan terjadi dari Polines. Kita memaklumi karena untuk menghindari kebocoran soal dan demi pelaksanaan tes yang lebih fair dan transparan,’’ ujar bupati pada wartawan, pemantau independen dan perwakilan Komisi A DPRD Kendal di Operasional Room (OP) Setda, Minggu (12/12).Bupati mengatakan, sebanyak 20 persen soal tes CPNS yang datang terlambat dan baru datang di pemkab sekitar pukul 10.00 WIB. Agar pelaksanaan CPNS dapat dilakukan secara serentak maka tes CPNS yang seharusnya dimulai pukul 08.00 WIB diundur sampai pukul 12.00 WIB atau molor sampai empat jam.
’’Keterlambatan tes PNS tidak hanya terjadi di Kendal tapi juga sejumlah kabupaten yang bekerja sama dengan Polines, seperti Klaten dan Wonosobo. Di Wonosobo informasinya juga molor dan baru dimulai pukul 12.00 WIB,’’ ujar bupati.
Anggota Komisi DPRD Kendal, dr Joko Kartono menilai, pelaksanaan tes CPNS Kendal tahun ini sangat buruk karena terjadi kemoloran waktu hingga empat jam. Menurut Joko, seharusnya kemoloran tidak terjadi jika pemkab merespon positif masukan-masukan yang selama ini diberikan oleh masyaraka.
Menurut Joko, selang waktu antara pukul 08.00 WIB-12.00 WIB bisa terjadi banyak kemungkinan. Apa pun alasannya kemunduran tes CPNS bisa mengakibatkan kefatalan. ’’Sebagai perbandingan tes CPNS Semarang berlagsung lancar dan on time,’’ ujarnya.
Kecewa
Salah seorang peserta CPNS yang mendaftar di formasi Keperawatan DIII, M Zaenal Arif mengatakan, sangat kecewa dengan molornya pelaksanaan tes. Arif mengatakan, banyak peserta yang sampai belum sarapan karena khawatir terlambat, tapi kenyataanya sampai di lokasi molor sampai empat jam. Ini jelas mengecewakan,’’ kritiknya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kendal, Drs Agus Sumaryono mengatakan, pada saat mengantar soal, penyimpanan, pendistribusian ke peserta sampai ke pengembalian jawaban selain dijaga oleh Satpol PP, juga melibatkan aparat kepolisian. Mar/SR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar