Probolinggo: Sejumlah wisatawan dari Vietnam, Amerika Serikat, dan Inggris memadati Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (4/12) pagi. Asap Gunung Bromo yang terus keluar dari dalam kawah dengan ketinggian sekitar 200 sampai 300 meter memikat para wisatawan asing.
"Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Bagi saya fenomena ini sangat menarik," kata Lee, wisatawan asal Amerika Serikat di sela-sela menikmati pemandangan Gunung Bromo dari Dusun Cemorolawang.
Ia bersama enam rekannya berada di Bromo sejak Jumat kemarin. "Namun saya dan teman-teman baru bisa melihat pemandangan Bromo pagi ini," katanya.
Kawasan Gunung Bromo sejak Jumat pagi tertutup kabut sehingga banyak wisatawan yang kembali ke hotel lantaran tidak bisa melihat fenomena alam yang menarik itu. Sementara siang sampai sore harinya kawasan itu diguyur hujan deras.
Pada Sabtu pagi cuaca di sekitar Gunung Bromo cerah, sehingga asap berwarna putih kemerahan masih terus berembus dan mengarah ke timur laut. Sementara itu, Alex, wisatawan asal Inggris sengaja datang ke Gunung Bromo untuk melihat fenomena yang jarang sekali terjadi, kendati dari jarak sekitar tiga kilometer.
Meski kawasan Gunung Bromo terlarang bagi wisatawan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik, para pengunjung terus berdatangan. Selain wisatawan asing, kepulan asap Bromo juga mampu mengundang minat wisatawan lokal.
Sebelumnya, Pemkab Probolinggo menggagas pengemasan Gunung Bromo lebih menarik lagi dengan menjual daya tarik asap melalui program "Bromo Smoke".(Ant/IDS/ULF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar